Taguchi Method
Dari artikel di majalah INC. tentang bagaimana mengaplikasikan metoda saintifik ke bidang Marketing - Advertising.
IMHO, rasanya kita di Indonesia jarang melakukan test pada materi-materi iklan yang dikeluarkan secara details, biasanya research dalam bentuk FGD (Focus Group Discussion) hanya mengcover response dan memilih satu diantara bbrp konsep atau materi iklan yang sudah dibuat.
Sedang test materi iklan yang benar sulit dilakukan secara saintifik karena banyak variabel di dalamnya, misalnya Concept, Ideas, Messages, Copywriting, Layout, Talent, Visual, Media dan banyak lainnya.
Karena banyaknya variable yg bermain maka jarang dilakukan test yang benar-benar mengkover seluruh variable, karena biaya test mejadi terlalu mahal. Advertiser dan agency tidak pernah tahu secara pasti kalimat mana misalnya, yang berhasil menarik response target audiens atau berhasil mendapatkan reaksi yang diinginkan.
Kita tidak pernah tahu apakah warna dari sebuah packaging atau nama dari sebuah brand yang sebenarnya membuat sukses sebuah produk misalnya.
Taguchi Method atau Metoda Taguchi yang ditemukan oleh Dr. Genichi Taguchi mulai dikembangkan pada tahun 1940an adalah metoda yang dapat menyederhanakan dan mengurangi jumlah test atau eksperimen yang perlu dilakukan dan karenanya membuat biaya research menjadi murah.
Dari jumlah ratusan kombinasi dari sekian banyak variable yang harus dilakukan sebelumnya, dengan menggunakan metoda ini dapat dikurangin hingga hanya puluhan test saja. Ini jelas mengurangi jauh biaya eksperimen dan memberikan hasil akhir desain yang lebih akurat.
Selama ini metoda ini diaplikasikan pada design di dunia rekayasa (engineering) khususnya pada industri otomotif dan elektronik dan belum pernah diaplikasikan pada dunia marketing dan advertising. Dengan dimulainya aplikasi metoda ini pada bidang marketing/advertising maka porsi ketidakpastian yang bergantung pada instink dan intuisi dari sebuah marketing/advertising plan nantinya akan menjadi bersifat lebih exact dan pasti.
Menarik.